Langsung ke konten utama

Review Series Pachinko (2022)

pic : IMDB

Pachinko merupakan sebuah series original Apple yang tayang di AppleTV+ dengan total 8 episode. Seri drama ini didasarkan pada sebuah Novel karya Min Jin Lee dengan judul yang sama. Series Pachinko ini dibintangi oleh Kim Minha sebagai Kim Sunja (remaja), Lee Minho sebagai Koh Hansu, Jin Ha sebagai Solomon Baek, Youn Yuh-Jung sebagai Kim Sunja (dewasa) dan beberapa aktor terkenal lain.

Series ini menceritakan perjalanan seorang wanita bernama Kim Sunja, mulai dari ia kecil hingga ia tua. Sunja kecil lahir dari keluarga yang sederhana, namun ia bisa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik nan pintar hingga ia menjalin cinta dengan seorang laki-laki kaya bernama Ko Hansu. Setelah hamil ternyata Hansu tidak mau menikahi Sunja, seketika itu hidupnya berubah ia harus menaggung malu dan menyesali perbuatannya. Hingga akhirnya ada seorang pendeta yang mau menikahi Sunja, dan Sunja kembali memiliki harapan, namun ia harus meninggalkan kampung halamannya dan memulai hidup baru di Jepang.

Series ini mengambil dua seting waktu yaitu pada tahun 1920an-1930an dan 1980an dan juga mengambil dua setting tempat yaitu di negara Korea dan Jepang. Alur cerita yang disajikan juga ada dua yaitu untuk karakter Sunja dan juga karakter Salomon Baek. Karena memiliki dua setting waktu, alur yang ditampilkan juga maju mundur antara tahun 1920an dan 1980an. Tetapi seluruh alur cerita memiliki satu benang merah, yaitu Kim Sunja. Series ini juga menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa inggris, korea dan jepang.

Alur yang ditampilkan sepanjang series memang lambat dan agak membosankan pada awal epsiode, namun lama kelamaan ceritanya cukup seru untuk diikuti. Hal yang patut diacungi jempol sepanjang series ini tentu saja adalah akting dari Kim Minha, sang karakter utama. Ia sukses memerankan karakter Sunja dengan sangat baik.

Pada series ini juga diceritakan bagaimana Jepang yang masih menjajah Korea dan pada saat itu masih ada stereotip gender di mana derajat perempuan masih dianggap lebih rendah dari pada laki-laki. Perempuan tidak boleh sekolah, bekerja kasar dan hanya boleh mengurus rumah tangga. Pemerintah Jepang banyak yang membawa warga Korea ke Jepang untuk bekerja sebagai buruh, oleh karena itu banyak warga Jepang yang memandang rendah warga Korea.

Pada setting waktu 1980an, sepertinya stereotip gender pada masa penjajahan sudah tidak ada, namun pandangan warga Jepang terhadap warga Korea masih belum berubah dan itu menjadi hal sensitif pada masa itu.

Sutradara Kogonda dan Justin Chon mampu menggarap series Pachinko ini dengan sangat baik. Hanya dengan menonton seri ini saja, rasanya seperti membaca novel aslinya. Mereka mampu menceritakan karakter Sunja dengan baik dan kabar baiknya AppleTV+ sudah mengkonfirmasi akan ada musim kedua untuk Pachinko.  

Akan sangat menarik menunggu lanjutan kisah dari Kim Sunja, bagaiamana ia akan menjalani hidupnya ke depan. Penulis merekomendasikan untuk menonton seris Pachinko ini karena selain ceritanya yang menarik, series ini juga menceritakan sejarah dan juga perjuangan yang pantang menyerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film Jakarta vs Everybody (2021)

https://www.instagram.com/jakartavseverybody.film/ Jakarta vs Everybody adalah salah satu film yang unik dan cukup berani, karena mengangkat tema tentang kerasnya kehidupan di kota besar, Jakarta. Film ini menceritakan Dom (Jefri Nichol), seorang pemuda yang mengadu nasib di Jakarta. Dia bertemu dengan sepasang kekasih, Pinkan dan Radit yang justru membawanya ke dunia gelap di kota Jakarta dengan menjadikannya seorang ‘kurir’ dan justru menghambat mimpi Dom yang ingin menjadi seorang aktor. Film ini mengangkat cerita unik, keseluruhan film diceritakan secara vulgar dan blak-blakan, dengan berbagai umpatan serta perilaku ‘bebas’ yang disampaikan dalam dialog dan akting para pemeran film ini. Alur yang disampaikan juga termasuk cepat dan mungkin ada beberapa cerita yang terkesan tiba-tiba dan kurang masuk akal. Visual dan tone film ini juga menggambarkan bagaimana kelamnya kehidupan di Jakarta. Akting dari Jefri Nichol sebagai Dom sudah cukup bagus ia bisa memerankan seorang pemuda yang

Review Series 1899 (2022)

Setelah sukses dengan series Dark, kali ini Baron Bo Odar kembali dengan karya terbarunya dengan judul 1899. Season pertama series ini memiliki total 8 episode. Bercerita tentang seorang wanita bernama Maura Franklin pada tahun 1899 yang menaiki kapal pesiar menuju America bersama dengan ratusan penumpang lain, namun hal-hal janggal satu per satu mulai muncul dalam perjalanan mereka itu. Sama seperti karya pendahulunya, series 1899 memiliki banyak misteri yang belum terpecahkan, banyak plot hole yang sepertinya memang disimpan untuk musim berikutnya dan hal itu lah yang membuat series ini menarik untuk diikuti walaupun memang temponya sedikit lambat. Karakter-karakter yang ditampilkan juga sangat beragam, memiliki cerita yang berbeda-beda namun rasanya terdapat beberapa hal yang tidak terlalu penting dari karakter-karakter ini diceritakan sehingga membuat jalan cerita utamanya menjadi lambat. Terdapat pula karakter yang masih belum muncul di musim pertama ini, dan memang di-set-up

Review Film Chip 'N Dale Rescue Rangers (2022)

pic : IMDB Chip N Dale : Rescue Rangers merupakan sebuah film live-action/animasi dari Disney yang berdurasi kurang lebih 1 jam 40 menit. Film ini menceritakan dua karakter utama yaitu Chip dan Dale yang kembali bertemu setelah hampir 30 tahun berpisah setelah acara TV mereka pada tahun 90an dibatalkan. Pertemuan mereka kali ini untuk mengungkap misteri hilangnya berbagai karakter animasi yang hilang diculik. Chip da Dale kembali bekerja sama untuk mencari teman mereka yang menjadi salah satu korban penculikan. Film ini sebenarnya mengangkat cerita yang sederhana namun dapat dikemas dengan sangat baik. Keseluruhan cerita sangat menarik untuk diikuti. Film ini juga menggabungkan tampilan live action dan juga animasi, baik animasi 2D dan 3D. Selain itu, film ini juga mengambil tema persabahatan antara Chip dan Dale yang sangat manis Hal yang paling menarik dalam film ini tentu saja berbagai cameo yang dihadirkan. Berbagai karakter animasi dan live action muncul di sini dan tidak hany