Langsung ke konten utama

Review Film Thor : Love and Thunder (2022)

 

Pic : Marvel Cinematic Universe Wiki

Thor : Love and Thunder menjadi film keempat bagi karakter Thor di Marvel Cinematic Universe. Kembali diperankan oleh Chris Hemsworth sebagai Thor Odinson, Tessa Thompson sebagai Valkryie, Christian Bale sebagai Gorr the God Butcher dan juga comeback Natalie Portman sebagai Jane Foster.

Film Thor : Love and Thunder ini mengangkat cerita yang sederhana, namun konflik yang dibangun cukup kuat, yaitu pembalasan dendam Gorr the God Butcher untuk membunuh para dewa. Walaupun hanya berdurasi 2 jam namun alurnya tidak terburu-buru dan berantakan tetapi masih terasa cepat. Film ini membawa kita bernostalgia dengan 3 film thor sebelumnya, serta menyajikan cerita yang selama ini belum terungkap di Mervel Cinematic Universe.

Visual dan efek CGI yang colorfull pada film ini sudah cukup baik, serta lagu rock yang mengiringi film ini juga sama baiknya, membuat para pentonon bernyanyi terutama untuk penggemar Gun N’ Roses.

Christian Bale memerankan karakter Gorr dengan sangat baik, kemaampuan aktingnya tidak perlu diragukan lagi. Keseraman Gorr benar-benar nampak pada film ini yang sekilas penampilannya mirip dengan Valak.

Satu hal yang kurang pada film ini yaitu pada pertarungan akhir. Rasanya kurang greget dan seakan-akan ‘melindungi’ para dewa, padahal motivasi Gorr sudah cukup kuat untuk menghabisi para dewa.

Secara keseluruhan, film Thor : Love and Thunder ini hanya menceritakan kisah Thor dan tidak untuk men-set-up Marvel Cinematic Universe ke depannya. Namun beberapa karakter mungkin masih akan muncul di masa depan.

Film ini layak untuk ditonton, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk yang tidak mengikuti Marvel Cinematic Universe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film Jakarta vs Everybody (2021)

https://www.instagram.com/jakartavseverybody.film/ Jakarta vs Everybody adalah salah satu film yang unik dan cukup berani, karena mengangkat tema tentang kerasnya kehidupan di kota besar, Jakarta. Film ini menceritakan Dom (Jefri Nichol), seorang pemuda yang mengadu nasib di Jakarta. Dia bertemu dengan sepasang kekasih, Pinkan dan Radit yang justru membawanya ke dunia gelap di kota Jakarta dengan menjadikannya seorang ‘kurir’ dan justru menghambat mimpi Dom yang ingin menjadi seorang aktor. Film ini mengangkat cerita unik, keseluruhan film diceritakan secara vulgar dan blak-blakan, dengan berbagai umpatan serta perilaku ‘bebas’ yang disampaikan dalam dialog dan akting para pemeran film ini. Alur yang disampaikan juga termasuk cepat dan mungkin ada beberapa cerita yang terkesan tiba-tiba dan kurang masuk akal. Visual dan tone film ini juga menggambarkan bagaimana kelamnya kehidupan di Jakarta. Akting dari Jefri Nichol sebagai Dom sudah cukup bagus ia bisa memerankan seorang pemuda yang

Review Series 1899 (2022)

Setelah sukses dengan series Dark, kali ini Baron Bo Odar kembali dengan karya terbarunya dengan judul 1899. Season pertama series ini memiliki total 8 episode. Bercerita tentang seorang wanita bernama Maura Franklin pada tahun 1899 yang menaiki kapal pesiar menuju America bersama dengan ratusan penumpang lain, namun hal-hal janggal satu per satu mulai muncul dalam perjalanan mereka itu. Sama seperti karya pendahulunya, series 1899 memiliki banyak misteri yang belum terpecahkan, banyak plot hole yang sepertinya memang disimpan untuk musim berikutnya dan hal itu lah yang membuat series ini menarik untuk diikuti walaupun memang temponya sedikit lambat. Karakter-karakter yang ditampilkan juga sangat beragam, memiliki cerita yang berbeda-beda namun rasanya terdapat beberapa hal yang tidak terlalu penting dari karakter-karakter ini diceritakan sehingga membuat jalan cerita utamanya menjadi lambat. Terdapat pula karakter yang masih belum muncul di musim pertama ini, dan memang di-set-up

Review Film Chip 'N Dale Rescue Rangers (2022)

pic : IMDB Chip N Dale : Rescue Rangers merupakan sebuah film live-action/animasi dari Disney yang berdurasi kurang lebih 1 jam 40 menit. Film ini menceritakan dua karakter utama yaitu Chip dan Dale yang kembali bertemu setelah hampir 30 tahun berpisah setelah acara TV mereka pada tahun 90an dibatalkan. Pertemuan mereka kali ini untuk mengungkap misteri hilangnya berbagai karakter animasi yang hilang diculik. Chip da Dale kembali bekerja sama untuk mencari teman mereka yang menjadi salah satu korban penculikan. Film ini sebenarnya mengangkat cerita yang sederhana namun dapat dikemas dengan sangat baik. Keseluruhan cerita sangat menarik untuk diikuti. Film ini juga menggabungkan tampilan live action dan juga animasi, baik animasi 2D dan 3D. Selain itu, film ini juga mengambil tema persabahatan antara Chip dan Dale yang sangat manis Hal yang paling menarik dalam film ini tentu saja berbagai cameo yang dihadirkan. Berbagai karakter animasi dan live action muncul di sini dan tidak hany