Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Review Film Black Phanter Wakanda Forever (2022)

Film penutup phase 4 MCU, Black Phanter Wakanda Forever akhirnya rilis di Indonesia sejak 9 November kemarin. Film ini menceritakan konflik antara Wakanda dan Talokan pasca ditinggal oleh King T’Challa. Film ini sekaligus menjadi tribute untuk Chadwick Boseman, pemeran Blcak Phanter sebelumnya, yang bisa kita lihat dari awal hingga akhir film. Kalau boleh jujur ketidakhadiran Chadwick membuat film ini seakan-akan kehilangan ‘roh’-nya. Sosok Black Phanter yang baru rasanya masih belum bisa menggantikan Black Phanter versi Chadwick dan Shuri dalam film ini rasanya masih belum pantas untuk menyandang mantel Black Phanter. Untuk alur cerita film kedua Blcak Phanter ini tidak banyak kejutan, dari trailernya saja sebenarnya sudah cukup untuk menggambarkan keseluruhan cerita yang berdurasi 2 jam 40 menit ini. Namun, visual yang ditampilkan di film ini sangat bagus, pemandangan kota Wakanda dan juga kota bawah laut Talokan sangat indah dipandang mata. Karakter Namor yang diperkenalkan

Review Film Sri Asih (2022)

Setelah mengalami penundaan selama satu bulan, film Sri Asih akhirnya benar-benar rilis per tanggal 17 November kemarin. Film ini tergabung dalam Bumilangit Cinematic Universe yang menceritakan Alana, seorang gadis titisan Dewi Asih yang harus menghadapi musuhnya yaitu Doktor Setan. Film Sri Asih mengangkat cerita yang cukup bagus, tidak jelek dan tidak istimewa, namun juga banyak plot hole, terlebih untuk ketidakjelasan nasib beberapa karakter yang muncul pada film ini. Penggunaan efek CGI juga sudah lebih baik dari film pendahulunya, Gundala, walaupun ada beberapa bagian yang masih aneh untuk dilihat. Untuk adegan pertarungan akhir antara Sri Asih dan Doktor Setan di sini cukup bagus, adegan yang ditampilkan tidak seperti menghafal gerakan dan cukup untuk menghibur penonton. Untuk Pevita Pearce yang memerankan tokoh Alana sudah sangat baik, effortnya untuk bermain dalam film ini patut diapresiasi, begitupun lawan mainnya, Reza Rahardian, Dimas Anggara dan Jefri Nichol semuanya juga