Film Sri Asih mengangkat cerita yang cukup bagus, tidak jelek dan tidak istimewa, namun juga banyak plot hole, terlebih untuk ketidakjelasan nasib beberapa karakter yang muncul pada film ini.
Penggunaan efek CGI juga sudah lebih baik dari film pendahulunya, Gundala, walaupun ada beberapa bagian yang masih aneh untuk dilihat. Untuk adegan pertarungan akhir antara Sri Asih dan Doktor Setan di sini cukup bagus, adegan yang ditampilkan tidak seperti menghafal gerakan dan cukup untuk menghibur penonton.
Untuk Pevita Pearce yang memerankan tokoh Alana sudah sangat baik, effortnya untuk bermain dalam film ini patut diapresiasi, begitupun lawan mainnya, Reza Rahardian, Dimas Anggara dan Jefri Nichol semuanya juga sudah baik dalam memerankan karakter mereka masing-masing.
Satu hal yang agak menganggu di film ini adalah penggunaan dialognya, di mana terdapat inkonsistensi dalam penggunaan bahasa baku dan tidak baku, dan hal lain yang cukup disayangkan adalah ketika Alana seakan-akan bisa langsung menguasai kekuatan Sri Asih dan juga kenapa dia bisa menjadi titisan Dewi Asih.
Sama seperti Gundala, film ini juga memperlihatkan sosok pahlawan lain di adegan mid credit, yang juga akan muncul di layar lebar berikutnya. Sangat layak ditunggu bagaimana lanjutan dari BCU ini.
Komentar
Posting Komentar